Seperti ditulis
Tabloid BnR, dengan lokasi kandang seperti itu, setiap saat suasana
kandang selalu ramai. Sebab, langsung berhadapan dengan jalan raya. Jika
ada tamu, pasti melewati kandang. Bahkan, penghuni rumah setiap saat
keluar-masuk rumah melewati halaman depan yang langsung berdekatan
dengan kandang.
Bermodal ketekunan dan sedikit keberuntungan, penangkaran yang berawal
dari sepasang indukan ini semakin lama semakin berkembang hingga
akhirnya menjadi sepuluh pasang indukan. “Yang utama adalah mau bertanya
kepada para ahlinya dan orang-orang yang berpengalaman. Dari bertanya
tersebut semakin lama saya mulai memahami karakter penjodohan murai
batu. Tentu saya gabungkan juga dengan pengalaman saya sendiri,”
ungkapnya.
Penangkaran yang dimulainya sejak tahun 2005 tersebut kini bisa
dikatakan menjadi pionir dalam penangkaran murai batu di Madiun.
“Padahal awal mulanya saya hanya iseng mengisi waktu luang saat masa
persiapan pensiun.
‘Saat itu saya berpikir, kalau saat pensiun tiba tentu hidup terasa
menjemukan. Tidak ada kegiatan dan hanya mengandalkan gaji sebagai
pensiunan. Dibayang-bayangi rasa seperti itu akhirnya saya mencoba
menangkar murai batu peliharaan saya. Nggak tahunya sekarang malah
seperti ini,” katanya menceritakan saat pertama kali . menangkar murai
batu.
Fungsi ngasin
Kakek bercucu empat ini membangun kandang penangkarannya hanya berukuran
80 cm x 90 cm dengan tinggi 2 meter. Bahan kandang terbuat dari kawat
ram ukuran 1 cm dan besi siku. Antar kandang diberi sekat penutup
terbuat dari karet talang yang berfungsi agar burung yang diletakkan
dalam kandang berjejer tersebut tidak saling melihat. Alas kandang masih
berupa tanah yang diberi pasir.
“Pemberian pasir dimaksudkan agar ngasin atau makan batu-batu kecil. Dan
kadang burung bisa kipu di pasir-pasir tersebut,” katanya beralasan
0 komentar:
Posting Komentar